E-Book Aku Beriman, Maka Aku Bertanya By Jeffrey Lang [Bahasa Indonesia]
Pada suatu malam di musim panas beberapa tahun silam, aku berjalan-jalan dengan putriku, Jameelah. Tiba-tiba, ia bertanya, "Ayah, bagaimana tanggapanmu seandainya suatu saat aku masuk Kristen?" Ia mengajukan pertanyaan ini dengan nada serius, bukan sekedar berandai-andai meskipun usianya baru sembilan tahun.
Seolah-lah detak jantungku berhenti seketika itu juga, dan aku hanya bisa berdiri termangu. Dada dan perutku terasa hampa. Benarkah putriku bertanya demikian?-putriku yang tahu bahwa ayahnya kerap memberikan ceramah tentang Islam di Universitas-universitas Amerika, yang menemaniku salat saban malam, yang sering sekali berbincang-bincang tentang agama denganku? Aku tak pernah membayangkan bahwa ia mempunyai pikiran semacam itu.
---
Saya menerima isi Al Quran secara keseluruhan, tetapi ada beberapa bagian yang tidak bisa kuterima dengan akalku, bagaimana menyikapi hal ini? Saya melihat beberapa hukum di dalam Al Quran terlalu kejam dan ketinggalan zaman, tidakkah Allah mengetahui akan datangnya suatu masa yang lebih beradab?
Dua pertanyaan diatas merupakan sebagian dari pertanyaan-pertanyaan yang tabu untuk disampaikan di majelis ilmu. Kebanyakan orang yang berpikir akan hal-hal diatas tidak jadi menanyakan karena takut dianggap kufur dan sebagainya. Dalam buku ini, Jeffrey Lang mengungkapkan bahwa pertanyaan-pertanyaan rasional seperti tersebut diatas tidaklah merongrong iman. Ia berpendapat bahwa pertanyaan-pertanyaan tersebut di atas justru timbul dari mereka yang masih beriman namun memerlukan alasan yang lebih meyakinkan – mereka mengaktifkan akal dalam beriman kepada Allah dan tidak serta merta menerima doktrin bahwa Islam adalah agama yang benar – titik.
Jeffrey Lang merupakan profesor matematika terkemuka di Amerika Serikat yang masuk Islam sejak dua puluh tahun lalu, yang masuk Islam setelah melalui berbagai dialog dan perdebatan-perdebatan rasional untuk menemukan kebenaran Islam. Dalam buku ini, Jeffrey Lang mengawali dengan cerita masa lalu antara dirinya dengan putrinya yang baru berusia sembilan tahun. Ketika itu, putrinya berkata terus terang bahwa ia berpendapat bahwa akan lebih mudah untuk tidak menjadi seorang muslim. Pernyataan tersebut mengejutkan beliau namun pada akhirnya beliau menyadari bahwa ia hidup di dalam budaya Amerika yang mengedepankan keterbukaan dan oleh karena itu ia berusaha menjawab pernyataan putrinya dengan baik.
Pada bab-bab awal, Jeffrey Lang menceritakan kisah ketika dia masuk Islam yang diawali dengan peristiwa ia membaca Al Quran secara tidak sengaja. Ketika itu, ia benar-benar mengalami perdebatan intelektual dengan Al Quran. Salah satu pertanyaan yang terlintas dalam pikirannya adalah, “Mengapa Tuhan menciptakan kejahatan?” yang pada akhirnya ternyata mampu dijawab oleh Al Quran setelah beliau benar-benar mempertanyakan kebenaran Al Quran itu sendiri. Dengan mempertanyakan kebenaran Al Quran, beliau menelusuri lebih dalam tentang sejarah Islam, bahasa Arab, asbabun nuzul, dan sebagainya sehingga ia memperoleh bukti yang jauh lebih meyakinkan terkait kebenaran Al Quran daripada orang-orang yang menerima kebenaran Al Quran begitu saja tanpa menggunakan akalnya.
Pada bab-bab selanjutnya, Jeffrey Lang menekankan pada penggunaan akal tersebut untuk menjawab permasalahan-permasalahan yang ada di dunia saat ini. Hal itu justru amat diperlukan karena lebih mendekatkan kepada kebenaran. Beberapa permasalahan dan pertanyaan-pertanyaan seperti kejahatan dan penderitaan manusia, hakikat Tuhan dan manusia, keberadaan Tuhan, dan masalah-masalah lain yang bersumber pada hal-hal tersebut akan lebih mudah teridentifikasi apabila kita beriman dengan menyertakan akal dan rasionalitas kita – beriman dengan dukungan ayat-ayat Qouliyah dan ayat-ayat Kauniyah.
Pada bab-bab akhir, Jeffrey Lang mengisi buku ini dengan jawaban-jawaban beliau terhadap beberapa pertanyaan teologis yang kebanyakan muncul dari orang-orang muslim di Amerika yang merasa kesulitan untuk hidup di sana karena perbedaan kultur antara masyarakat Islam Timur Tengah yang harus mengikuti apapun ketentuan imam dengan masyarakat Amerika Serikat yang amat menekankan kemerdekaan berpendapat dan berdebat.
Secara ringkas dapat disimpulkan bahwa buku ini mengajak kita untuk tidak hanya beriman karena perintah orang tua ataupun pihak yang kita hormati, tetapi kita beriman karena memang kita meyakini dengan sepenuh hati – termasuk meyakini dengan akal dan rasionalitas kita. Sebuah buku yang patut dibaca oleh umat Islam di seluruh dunia.
Download Via Box:
Digibook Exe Version (Scan From Original Book): E-Book Aku Beriman, Maka Aku Bertanya By Jeffrey Lang [648,44 KB]
Password: ferdinand
Ratings: 5
linknya udah g ada bang
BalasHapus@ Nur Kholis: Re-upload done... maaf menunggu lama dan monggo klo mau disedot... :)
BalasHapusSalam.Bisa di upload ulang mas? Sy begitu tertarik dengan buku ini
BalasHapus