E-Book 168 Jam Dalam Sandera By Meutya Hafid [Bahasa Indonesia]
Siapa pun penonton televisi dan pembaca koran pasti ingat peristiwa nahas tersebut. Meutya Hafid, seorang reporter Metro TV dan Budiyanto, juru kamera yang mendampinginya, disandera oleh Mujahidin Irak. Mereka diculik tiba-tiba saat sedang berhenti di POM Bensin. Seluruh bangsa pun khawatir, berdoa demi keselamatan mereka, dan mengusahakan pembebasan secepatnya.
168 jam lamanya Meutya dan Budi berada dalam sandera. Di dalam sebuah gua kceil di tengah gurun Ramadi. Tidur beralaskan batuan dan dibuai oleh suara bom dan tembakan. Di sana mereka belajar tentang kepasrahan total kepada Yang Kuasa, karena telah begitu dekatnya dengan kata "mati". Di sana mereka diingatkan, bahwa jika Tuhan menghendaki, segalanya bisa terjadi. Dan, di sana pula mereka berdua disadarkan, betapa nyawa sangat berharga, dibandingkan berita paling ekslusif sekalipun.
"... [Memoar ini] mempunyai premis: iman yang teguh sanggup mengatasi bahaya dan kesulitan. meutya Hafid telah membuktikan premis ini secara cemerlang. dengan setting medan perang Irak yang sampai sekarang dihantam gejolak terus... saya katakan, dengan tampilnya Meutya: a star is born, seorang bintang telah lahir."
--H Rosihan Anwar, Wartawan Senior
"... Bukan hanya tentang 168 Jam penyanderaan yang dramatis, lebih dari itu, kita semakin mengenal sosok seorang Meutya."
--Jeffrie Geovanie, The Indonesian Institute
Download Via Box:
Digibook Exe Version (Scan From Original Novel): E-Book 168 Jam Dalam Sandera By Meutya Hafid [1,43 MB]
Password: ferdinand
Ratings: 4.5
Posting Komentar
Posting Komentar